Jalan Terlebar di Dunia Ada di Argentina

Thursday, 11 June 2015

Jalan Terlebar di Dunia Ada di Argentina

Jalan Terlebar di Dunia Ada di Argentina
Jalan Terlebar di Dunia Ada di Argentina - Selama berada di Buenos Aires, Argentina, traveler akan disuguhkan berbagai destinasi menarik. Mulai dari makam Ibu Negara Argentina, Evita Peron, sampai melintasi jalan raya terlebar sedunia, Avenida de 9 Julio selebar 140 meter.

Buenos Aires merupakan kota terbesar di belahan selatan Amerika. Kisah ini menceritakan beberapa tempat yang menarik seperti pemakaman Cementario de Recoleta, Avenida de 9 Julio, dan juga tentang tarian nasional Argentina, Tango.

Buenos Aires merupakan salah satu kota terbesar di belahan selatan benua Amerika. Mungkin traveler lebih mengenalnya dengan sebutan Amerika Latin. Di Amerika Latin hanya Kota Sao Paolo di Brazil yang lebih besar, dan banyak penduduknya dibandingkan dengan kota yang terletak di tepian Rio del Plata ini.

Ibukota Argentina ini juga tak pernah berhenti memukau para pengunjung karena tata kotanya yang cantik. Konon, kota ini pernah mendapat julukan sebagai Paris of the South.

Kunjungan singkat saya di pertengahan tahun 2012 lalu, meningalkan kesan yang mendalam. Apalagi, di kota ini pula saya bisa mempraktikan bahasa Spanyol yang pernah saya pelajari sejak lama. Karena itu, walau sudah kembali ke Tanah Air, kenangan manis di Buenos Aires tetap tinggal di dalam sanubari dan tak mudah dilupakan.

Banyak tempat menarik yang harus dikunjungi saat berlibur di ibukota yang terkenal dengan tarian tango-nya ini. Salah satunya adalah pemakaman yang disebut Cementario de Recoleta.

Di tempat ini, saya sempat bertemu dengan satu makam wanita yang paling terkenal di Argentina. Kalau boleh mengingat, pada tahun 1970-an atau 1980-an lagu 'Don't Cry for me Argentina' santer terdengar. Sesungguhnya, lagu itu menceritakan kisah Evita Peron. Seorang wanita dari rakyat biasa yang akhirnya bisa menjadi wanita nomor satu, dan istri dari Presiden Argentina, Juan Peron yang menikahinya pada tahun 1945.

Namun perubahan dan intrik politik di negara asal Messi dan Maradona ini, membuatnya harus terus menderita. Akhirnya, wanita cantik ini meninggal dalam usia muda pada tahun 1952. Bahkan jasadnya sempat diawetkan sampai kemudian dimakamkan dengan tenang di Cementario de Recoleta, pemakanan paling terkenal di Buenos Aires.

Selain itu Buenos Aires juga memiliki sistem trasnportasi bawah tanah yang sudah dioperasikan mulai tahun 1913. Jadi, kalau Jakarta baru mau membangun MRT sekarang, kota ini sudah punya sejak hampir seratus tahun yang lalu.

Bedanya dengan kota lain yang menamakan kereta bawah tanahnya dengan metro, subway, ataupun MRT, di kota ini dinamakan Subte atau nama singkat dari Subteraneo yang berarti bawah tanah.

Ongkosnya pun relatif tidak mahal. Jauh dekat 2,50 peso atau sekitar Rp 4.800 saja dan tentunya bebas macet. Saat ini, Kota Buenos Aires terus membangun dan memperluas jaringan Subte.

Saat mengembara di kota ini, traveler tidak boleh melewatkan satu tugu yang terletak di Jalan Raya Avenida de 9 Julio. Ini termasuk salah satu jalan yang terkenal di Buenos Aires.

Tugu berbentuk obelisk ini disebut dengan nama Oblisco. Patung yang dibangun pada tahun 1936, dibuat untuk memperingati hari ulang tahun ke-400 Kota Buenos Aires.

Tugu ini berlokasi di sebuah lapangan yang disebut Plaza de la Republica. Lapanga ini berada di persimpangan Avenida 9 de Julio dan Avenida Corrientes. Di mana banyak terdapat panggung teater, sehingga disebut sebagai broadway-nya Buenos Aires.

Yang paling menarik adalah pengalaman menyeberangi jalan raya paling lebar di dunia, yaitu Avenida de 9 Julio. 9 Julio atau 9 Juli adalah hari kemerdekaan Argentina yang terjadi pada tahun 1816. Saat itu Argentina bersama-sama dengan beberapa negara Amerika Latin lainnya, berhasil melepaskan diri dari penjajahan Spanyol.

Jalan raya ini lebarnya lebih dari 140 meter dan terdiri dari 14 jalur cepat. Selain itu, dilengkapi juga dengan jalur lambat dan median jalan yang lebar. Dulunya, jalur cepat jalan ini merupakan bangunan yang membentuk satu blok di kota ini. Sekitar tahun 1930-an, bangunan itu diratakan dengan tanah dan menjelma menjadi jalan raya paling lebar di dunia.

Di median antara jalur cepat dan lambat terdapat kursi taman yang cantik. Di beberapa tempatnya juga terdapat air mancur dan patung-patung  yang menawan. Lebih menarik lagi, karena di bawah jalan sepanjang lebih dari satu kilometer ini, terdapat beberapa jalur dan stasiun kereta api bawah tanah atau Subte.

Kedatangan ke Argentina belumlah lengkap, kalau kita tidak menyaksikan pertunjukan tarian nasional yang disebut tango. Tarian yang gemulai dan seksi  ini dapat disaksikan di beberapa teater. Setiap malam, teater tersebut mempertunjukan tarian ini kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Argentina.

Salah satu teater yang terkenal adalah Tango Porteno yang berada tidak jauh dari Obelisco dan masih berada di sisi Avenida de 9 Julio. Teater ini pun terletak tidak jauh dari gedung Teatro de Colon yang terkenal.

Manyaksikan tarian tango sambil menikmati la cena atau makan malam, menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan dalam kunjungan ke Buenos Aires. Salah satu lagu wajib dalam pertunjukan tango berjudul "Mi Buenos Aires Querido" yang artinya Buenos Aires ku yang tercinta.

"Mi Buenos Aires Querido, Cuando Yo te vuelvo a ver. Buenos Aires tierra quierida, donde mi vida terminare."

Artinya, Buenos Aires ku yang tercinta, kapan aku akan melihatmu lagi. Buenos Aires, tanah tercinta, tempat aku kan menutup mata. Demikianlah syair lagu yang indah ini tetap menggema di telinga ketika pesawat saya lepas landas dari Bandara Internasiona Ezeiza menuju Rio de Janeiro, Brazil.

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Belajar Bareng - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Bamz Templates